8/15/2015

Andai Rasa tau..

Diposting oleh Unknown di Sabtu, Agustus 15, 2015



Ini bukan suatu cerita dongeng atau sejenisnya.
mungkin semua manusia juga pasti  pernah ngerasain ini, Sampai pada puncaknya yang kita gatau itu harus diapain. 

Ini semua berawal dari Rasa...
Kita hidup karna Rasa, Toko roti buka karena Rasa, rumah  makan buka juga karna Rasa.
Rasa itu mempengaruhi segalanya. sebenarnya kali ini aku mau ngejelasin soal rasa itu. Disini aku mau bawa kalian keliling dunia Rasa dari ceritaku. kita mulai ya...
Rasa ini berawal dari keadaan iya benar keadaan membuat semua rasa tumbuh... Andai tuhan bisa mengubah Rasa itu atau membunuh Rasa itu mungkin semua gak akan ada. itu diawali dengan pertemuan yang emang udah di janjikan. tepatnya 5 bulan yang lalu semenjak sebuah cafe yang membawa cerita tentang rasa. awalnya sih biasa aja hingga berjalan juga seperti biasa aja. yang tadinya kenal lama sebelum pertemuan itu ada hingga akhirnya setiap pertemuan itu diakhiri dengan Rasa juga.
Setiap senyum yang teruntai merupakan sebuah rasa yang diciptakan olehnya. Aku juga ga ngerti kenapa aku bisa ngerasain itu sendirian. Entah sendiri entah berdua. Di minggu pertama aku beranggapan bahwa sebuah rasa akan hilang seiring jalannya waktu. namun seiring jalannya waktu rasa itu bahkan semakin membuat dadaku sesak. tak pernah disadarinya semua perlakuan bedaku kepadanya semata-mata hanya karna rasa. Andai saja dia bisa lebih memahami mungkin rasa itu ga akan disimpan sedalam-dalamnya di jurang yang gelap tanpa celah.
Pertemuan demi pertemuan berjalan yang membuatku semakin yakin semakin penasaran semakin ingin mengatakan rasa itu. Aku ga pernah bisa berbuat apa-apa karena aku hanya sebuah bunga yang mengharapkan panasnya matahari dan air yang disiramkan kepadaku hanya untuk aku bertahan hidup.
Entah apa yang membuatku begini, setiap hari hanya menunggu kabar yang disampaikaa melalui jaringan network itu. Kadang aku merasa lelah kadang aku merasa tegar bahkan aku bisa bertahan sampai saat ini hanya semata-mata karna rasa. Ohhh tuhan dadaku terasa sesak oleh rasa. Pandanganku hanya rasa, kakiku sulit melangkah apabila rasa itu tidak menguatkanku. Ohh tuhan sampai kapan aku harus menyimpan rasa indah ini. Itulah kata-kata yang selalu terlontar ketika aku berhadapan dengan-Nya.
Sampai saat ini rasa itu masih tumbuh namun tak ada sandaran yang mampu menguatkan. Aku tak pernah memaksakan dirinya untuk menjadikanku sebuah lentera cantik yang akan menghiasi setiap ruangan hatinya. Tapi aku juga tak ingin rasa ini hilang begitu saja. Siapa yang ingin mempertanggungjawabkan?? Tuhan tau apa yang kurasa sampai saat ini.
Lelahnya ku menunggu mungkin sudah menjadi resiko yang harus kuhadapi karna rasa itu tumbuh tanpa tuan. Sampai pada saatnya nanti rasa ini akan didampingi oleh tuan yang gagah memangku rasa, membimbing rasa hingga sampai aku tak bisa merasakan indahnya rasa itu.
Tak bisa terungkapnya rasa ini membuat dadaku setiap hari penuh tanya. Pikiranku hanya rasa yang terbesit bahkan ku tak pernah berniat sekalipun untuk membuang rasa yang sia-sia ini. Pernah sekali waktu aku memberanikan diri untuk mencari jawaban atas rasa ini. Tapi apa aku diberdayakan oleh rasa itu sendiri. Meski saat ini mungkin dia sudah punya rasa sendiri tapi aku tetap akan memupuk rasa ini.
Ulasan ini dibuat hanya untuk berbagi ke kalian yang pernah merasakan sebuah rasa yang tak bisa terungkap. Haiii rasa masih kuat kamu bertahan?? Semoga saja tidak layu sebelum dia sadar akan rasaku.


0 komentar:

Posting Komentar

Andai Rasa tau..




Ini bukan suatu cerita dongeng atau sejenisnya.
mungkin semua manusia juga pasti  pernah ngerasain ini, Sampai pada puncaknya yang kita gatau itu harus diapain. 

Ini semua berawal dari Rasa...
Kita hidup karna Rasa, Toko roti buka karena Rasa, rumah  makan buka juga karna Rasa.
Rasa itu mempengaruhi segalanya. sebenarnya kali ini aku mau ngejelasin soal rasa itu. Disini aku mau bawa kalian keliling dunia Rasa dari ceritaku. kita mulai ya...
Rasa ini berawal dari keadaan iya benar keadaan membuat semua rasa tumbuh... Andai tuhan bisa mengubah Rasa itu atau membunuh Rasa itu mungkin semua gak akan ada. itu diawali dengan pertemuan yang emang udah di janjikan. tepatnya 5 bulan yang lalu semenjak sebuah cafe yang membawa cerita tentang rasa. awalnya sih biasa aja hingga berjalan juga seperti biasa aja. yang tadinya kenal lama sebelum pertemuan itu ada hingga akhirnya setiap pertemuan itu diakhiri dengan Rasa juga.
Setiap senyum yang teruntai merupakan sebuah rasa yang diciptakan olehnya. Aku juga ga ngerti kenapa aku bisa ngerasain itu sendirian. Entah sendiri entah berdua. Di minggu pertama aku beranggapan bahwa sebuah rasa akan hilang seiring jalannya waktu. namun seiring jalannya waktu rasa itu bahkan semakin membuat dadaku sesak. tak pernah disadarinya semua perlakuan bedaku kepadanya semata-mata hanya karna rasa. Andai saja dia bisa lebih memahami mungkin rasa itu ga akan disimpan sedalam-dalamnya di jurang yang gelap tanpa celah.
Pertemuan demi pertemuan berjalan yang membuatku semakin yakin semakin penasaran semakin ingin mengatakan rasa itu. Aku ga pernah bisa berbuat apa-apa karena aku hanya sebuah bunga yang mengharapkan panasnya matahari dan air yang disiramkan kepadaku hanya untuk aku bertahan hidup.
Entah apa yang membuatku begini, setiap hari hanya menunggu kabar yang disampaikaa melalui jaringan network itu. Kadang aku merasa lelah kadang aku merasa tegar bahkan aku bisa bertahan sampai saat ini hanya semata-mata karna rasa. Ohhh tuhan dadaku terasa sesak oleh rasa. Pandanganku hanya rasa, kakiku sulit melangkah apabila rasa itu tidak menguatkanku. Ohh tuhan sampai kapan aku harus menyimpan rasa indah ini. Itulah kata-kata yang selalu terlontar ketika aku berhadapan dengan-Nya.
Sampai saat ini rasa itu masih tumbuh namun tak ada sandaran yang mampu menguatkan. Aku tak pernah memaksakan dirinya untuk menjadikanku sebuah lentera cantik yang akan menghiasi setiap ruangan hatinya. Tapi aku juga tak ingin rasa ini hilang begitu saja. Siapa yang ingin mempertanggungjawabkan?? Tuhan tau apa yang kurasa sampai saat ini.
Lelahnya ku menunggu mungkin sudah menjadi resiko yang harus kuhadapi karna rasa itu tumbuh tanpa tuan. Sampai pada saatnya nanti rasa ini akan didampingi oleh tuan yang gagah memangku rasa, membimbing rasa hingga sampai aku tak bisa merasakan indahnya rasa itu.
Tak bisa terungkapnya rasa ini membuat dadaku setiap hari penuh tanya. Pikiranku hanya rasa yang terbesit bahkan ku tak pernah berniat sekalipun untuk membuang rasa yang sia-sia ini. Pernah sekali waktu aku memberanikan diri untuk mencari jawaban atas rasa ini. Tapi apa aku diberdayakan oleh rasa itu sendiri. Meski saat ini mungkin dia sudah punya rasa sendiri tapi aku tetap akan memupuk rasa ini.
Ulasan ini dibuat hanya untuk berbagi ke kalian yang pernah merasakan sebuah rasa yang tak bisa terungkap. Haiii rasa masih kuat kamu bertahan?? Semoga saja tidak layu sebelum dia sadar akan rasaku.


 

Dewi Nurmayani Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea