10/31/2015

“Sustainable Palm Oil, Gaya Hidup Konsumen Bijak”

Diposting oleh Unknown di Sabtu, Oktober 31, 2015


“Sustainable Palm Oil,
Gaya Hidup Konsumen Bijak”
Mungkin ini penting sebagai pertimbangan apalagi kita hidup di era globalisasi yang semakin maju. Tak ada sosialisasi mendalam untuk hal ini hanya di perukan kemauan mendasar untuk mempelajarinya agar kehidupan serta lingkungan kita tidak merasakan dampak yang negatif. Perlu diingat tak hanya seorang ibu saja yang harus mengetahui atau pintar dalam memilah kebutuhan bahan pokok rumah tangganya, kita sebagai seorang atau bahkan seorang kepaa keluarga sekalipun juga tetap harus memilah kebutuhan bahan pokok rumah tangganya. Ini beberapa tips dari saya agar kita dan lingkungan tidak terlibat dalam kerusakan.


   Kenali apa itu kelapa sawit dan minyak kelapa sawit
Kelapa sawit adalah tanaman yang hanya tumbuh di daerah tropis. Minyak sawit atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati edibel yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan beta-karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86%.
Minyak kelapa sawit adalah bahan yang unik yang digunakan dalam banyak produk karena:
  • Memiliki sifat memasak tinggi – mampu mempertahankan sifat-sifatnya bahkan dalam suhu tinggi.
  • Tekstur halus dan lembut dan tidak adanya bau membuatnya menjadi bahan yang sempurna dalam banyak resep, termasuk untuk pemanggangan (seperti biskuit) pada khususnya.
  • Memiliki efek pengawet alami yang memperpanjang umur simpan produk makanan.
  • Minyak sawit termasuk minyak yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Minyak sawit berwujud setengah padat pada temperatur ruangan.
  • Memiliki beberapa jenis lemak jenuh asam laurat (0.1%), asam miristat (1%), asam stearat (5%), dan asam palmitat (44%). Minyak sawit juga memiliki lemak tak jenuh dalam bentuk asam oleat (39%), asam linoleat (10%), dan asam alfa linoleat (0.3%).
  • Seperti semua minyak nabati, minyak sawit tidak mengandung kolesterol meski konsumsi lemak jenuh diketahui menyebabkan peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas tinggi akibat metabolisme asam lemak dalam tubuh.
  • Minyak sawit juga GMO free, karena tidak ada kelapa sawit termodifikasi genetik (GMO) yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak sawit.
    Kenali dampaknya di kehidupan tidak hanya dilingkungan.
Efek pada darah dan kolesterol
Menurut penelitian dilaporkan oleh Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Umum (CSPI), asupan yang berlebihan dari asam palmitat minyak sawit, meningkatkan kadar kolesterol darah dan dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung. Beberapa penelitian terkait kelapa sawit dan penyakit kardiovaskular termasuk studi 2005 yang dilakukan di Kosta Rika yang menunjukkan bahwa mengganti minyak kelapa sawit dalam memasak dengan minyak non terhidrogenasi tak jenuh ganda dapat mengurangi risiko serangan jantung. Namun, hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak sawit memberikan manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat, dan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit tidak meningkatkan risiko penyakit serebrovaskular.
Dari beberapa penelitian di atas tentu kita sudah bisa menimbang bagaimana tindakan tegas yang harus kita lakukan untuk menghindari apa saja yang berbahaya atau bahkan bermanfaat bagi kehidupan kita tak hanya pada lingkungan.
Langkah selanjutnya tinggal kita pintar memilah produk mana yang harus dibeli, bukan dengan harga yang murah tapi produk yang terjamin dengan mutu dan ramah lingkungan. Apakah dengan kita membeli produk tsb kita terhindar dari bahaya limbahnya atau lingkungan kita yang bahkan semakin rusak. Semua itu tergantung di diri kita sebagai konsumen. juga harus diketahui apakah selama ini pemasok minyak kelapa sawit memang benar telah memenuhi persyaratan produksi, izin dll. ini tips dari saya untuk menjadi seorang konsumen kita harus bijak.

0 komentar:

Posting Komentar

“Sustainable Palm Oil, Gaya Hidup Konsumen Bijak”



“Sustainable Palm Oil,
Gaya Hidup Konsumen Bijak”
Mungkin ini penting sebagai pertimbangan apalagi kita hidup di era globalisasi yang semakin maju. Tak ada sosialisasi mendalam untuk hal ini hanya di perukan kemauan mendasar untuk mempelajarinya agar kehidupan serta lingkungan kita tidak merasakan dampak yang negatif. Perlu diingat tak hanya seorang ibu saja yang harus mengetahui atau pintar dalam memilah kebutuhan bahan pokok rumah tangganya, kita sebagai seorang atau bahkan seorang kepaa keluarga sekalipun juga tetap harus memilah kebutuhan bahan pokok rumah tangganya. Ini beberapa tips dari saya agar kita dan lingkungan tidak terlibat dalam kerusakan.


   Kenali apa itu kelapa sawit dan minyak kelapa sawit
Kelapa sawit adalah tanaman yang hanya tumbuh di daerah tropis. Minyak sawit atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati edibel yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan beta-karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86%.
Minyak kelapa sawit adalah bahan yang unik yang digunakan dalam banyak produk karena:
  • Memiliki sifat memasak tinggi – mampu mempertahankan sifat-sifatnya bahkan dalam suhu tinggi.
  • Tekstur halus dan lembut dan tidak adanya bau membuatnya menjadi bahan yang sempurna dalam banyak resep, termasuk untuk pemanggangan (seperti biskuit) pada khususnya.
  • Memiliki efek pengawet alami yang memperpanjang umur simpan produk makanan.
  • Minyak sawit termasuk minyak yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Minyak sawit berwujud setengah padat pada temperatur ruangan.
  • Memiliki beberapa jenis lemak jenuh asam laurat (0.1%), asam miristat (1%), asam stearat (5%), dan asam palmitat (44%). Minyak sawit juga memiliki lemak tak jenuh dalam bentuk asam oleat (39%), asam linoleat (10%), dan asam alfa linoleat (0.3%).
  • Seperti semua minyak nabati, minyak sawit tidak mengandung kolesterol meski konsumsi lemak jenuh diketahui menyebabkan peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas tinggi akibat metabolisme asam lemak dalam tubuh.
  • Minyak sawit juga GMO free, karena tidak ada kelapa sawit termodifikasi genetik (GMO) yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak sawit.
    Kenali dampaknya di kehidupan tidak hanya dilingkungan.
Efek pada darah dan kolesterol
Menurut penelitian dilaporkan oleh Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Umum (CSPI), asupan yang berlebihan dari asam palmitat minyak sawit, meningkatkan kadar kolesterol darah dan dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung. Beberapa penelitian terkait kelapa sawit dan penyakit kardiovaskular termasuk studi 2005 yang dilakukan di Kosta Rika yang menunjukkan bahwa mengganti minyak kelapa sawit dalam memasak dengan minyak non terhidrogenasi tak jenuh ganda dapat mengurangi risiko serangan jantung. Namun, hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak sawit memberikan manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat, dan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit tidak meningkatkan risiko penyakit serebrovaskular.
Dari beberapa penelitian di atas tentu kita sudah bisa menimbang bagaimana tindakan tegas yang harus kita lakukan untuk menghindari apa saja yang berbahaya atau bahkan bermanfaat bagi kehidupan kita tak hanya pada lingkungan.
Langkah selanjutnya tinggal kita pintar memilah produk mana yang harus dibeli, bukan dengan harga yang murah tapi produk yang terjamin dengan mutu dan ramah lingkungan. Apakah dengan kita membeli produk tsb kita terhindar dari bahaya limbahnya atau lingkungan kita yang bahkan semakin rusak. Semua itu tergantung di diri kita sebagai konsumen. juga harus diketahui apakah selama ini pemasok minyak kelapa sawit memang benar telah memenuhi persyaratan produksi, izin dll. ini tips dari saya untuk menjadi seorang konsumen kita harus bijak.

 

Dewi Nurmayani Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea