Untukmu yang Pernah Singgah di Hati, Maaf Tapi Kamu
Bukanlah Orang yang Patut Kuingat
Lagi
Jika kamu memilih pergi, maka tak perlu aku mengingatmu lagi. Hari ini di tengah hati yang masih penuh derita ini, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa namamu tak boleh lagi menjadi alasan untuk tangisku.
Aku memang sedih dan masih bersedih, aku mengakui itu.
Tapi aku bukan menangisi kepergianmu, aku menangisi nasib yang tak menyadarku dengan cepat bagaimana bodohnya aku telah memilihmu. Detik ini juga aku mengharamkan pikiranku untuk melukiskan wajahmu lagi di sana.
Perjalananku akan
dimulai hari ini dengan menghapus setiap "kamu" dan memisahkannya
dari seorang "aku". Tak ada lagi kita, hanya ada asing dan sebuah
ruang kosong. Sudah kulumpuhkan setiap ingatan dan sakit yang menghantuiku
selama ini
Lihat, bukan
hanya kau yang bisa berlari meninggalkanku. Aku bisa berlari jauh lebih cepat
dan menyusulmu. Siapkan saja dirimu saat aku akan melewatimu dengan wajah yang
jauh lebih bahagia dari saat kau memelukku
Jangan bermimpi
untuk menjatuhkanku, karena aku jauh lebih kuat dari usahamu untuk
melakukannya. Aku akan melipat tawamu yang berderai, membuang senyum di
ujung-ujung bibirmu, mengubur cerita-ceritamu dan membakar segudang rasa yang
pernah kau sebut cinta sejati.
Di depanku sebuah
masa telah menanti dengan sejuta mimpi yang berharap akan diwujudkan.
Mereka menyambutku dengan haru setelah aku kembali dari nerakamu. Ternyata ada
lebih banyak cinta dan kebahagiaan yang selama ini telah kusia-siakan.
Di ujung masa itu
aku akan menuliskan sebaris kalimat untukmu, "Selamat menikmati penyesalan
tanpa akhir karena telah melepaskanku."
0 komentar:
Posting Komentar